Selasa, 16 Maret 2010

Hmmmm.....

kalo pas liat suami tidur pulas...jadi pengin nangis. terharu banged. Alhamdulillah Allah sudah menganugerahkan suami yang baik untukku dan bapak yang baik untuk Zaky, anakku. dulu sebelum nikah, masih dalam taraf pendekatan...banyak sekali rintangan yang kami lalui berdua. kami berkomitmen untuk menikah, tapi sayangnya ditentang oleh keluargaku. beda sekali dengan keluarga suamiku yang membuka tangannya lebar2 untukku. aku dekat sekali dengan ayahnya, ibunya, sepupu2nya yang ada di yogya, kakak adiknya, om dan tantenya. alasan penentangan itu hanya karena keluarganya tinggal jauh dari Yogya dan karena suamiku waktu itu sama sekali belum mapan secara materi (ga punya rumah, ga punya mobil & penghasilan yang banyak). ketika berkunjung, pintu sengaja dibanting oleh kakakku di depan mukanya, motornya ditabrak2an oleh bapakku, dll.
aku salut dengan kesabarannya...aku salut pula dengan ilmu agama yang dia punya. itulah yang menjadi dasar mengapa aku memilihnya menjadi pendamping hidupku.dua tahun melakukan pendekatan tapi masih ada keraguan dalam benak keluargaku. seolah belum cukup waktu sebegitu lamanya.ketika lamaran pun masih ada yang mengganjal dan u know...kekuatan doa orang yang ingin dilanggengkan hubungannya sampai ke pernikahan ternyata sangat2 mujarab. aku hanya butuh acc dari-Nya. ada titik terang disana, calon suami mulai mapan dan ada kemudahan2 lainnya.syukur Alhamdulillah pernikahan bisa dilangsungkan. tapi ada rahasia yang membuatku termenung lama...ketika pembuatan kartu undangan. diharuskan titel sarjana, titel profesi dan titel pasca sarjana bertengger di belakang namaku. begitupun nama calon suamiku, diharuskan titel sarjananya tercantum disana. tau alasannya? ibuku bilang, biar nanti kalo dia (calon suami)ternyata sudah punya istri bisa ketahuan. itulah alasan yang membuatku lama merenung...ternyata masih ada yang mengganjal di benak keluargaku.
setelah menikah, bukan berarti tidak ada konflik. aku dan suami memang sama sekali tidak pernah terlibat cekcok. konflik itu timbul karena keluargaku terlalu ikut campur. aku dan suami masih tinggal di rumah milik ortu (tapi rumah itu terpisah jauh dari ortu).bahkan ketika aku hamil 5 bulan, pertengkaran hebat itu terjadi.antara kakak, adik dan suamiku.aku sampai menangis tiga hari lamanya...aku tau posisi suamiku benar. semua itu hanya karena keegoisan saudara2ku. dan u know...sampai sekarang (maaf) aku belum bisa memaafkan sikap mereka pada suamiku.sekarang ketika anakku lahir ke dunia...keluargaku pun masih sering ikut campur urusan rumah tanggaku. aku masih cukup sabar dengan itu semua...tapi lihatlah nanti kami bertiga berencana meninggalkan rumah itu dan menempati rumah yang jauh lebih nyaman dan menutup pintu rumah tangga rapat2 supaya tak ada satu orangpun yang dapat mencampuri urusan rumah tangga kami berdua, meskipun itu keluargaku.

Kamis, 11 Maret 2010

Pengalaman Buruk Dengan Kamar Mandi

kalian punya pengalaman buruk dengan kamar mandi? kalo saya punya, ga tanggung2...tiga kali... pertama pas saya hamil bulan kedua, ketika baru aja masuk kamar mandi and mau BAK, eh lantai kamar mandi ambrol...untung saya sigap melompat keluar kamar mandi dengan perasaan deg2an...sport jantung...untung kandungan saya setelah itu baik2 aja.
Kedua, ketika hamil 4 bulan, ketika saya masuk kamar mandi and menutup pintunya...eh ternyata di balik pintu kamar mandi ada tokek yang ukurannya super jumbo dengan cepat berlari ke arah saya, saya langsung dengan sigap naik ke wc dan teriak2 manggil suami, Alhamdulillah saya berhasil membuka pintu kamar mandi walopun cuma sak uprit dan si tokek pun bisa dengan sukses keluar kamar mandi walopun badannya sempet sesak karena pintunya kebuka dikit.
ketiga, ketika anak saya berusia 3 bulan. waktu itu menjelang magrib. saya kebelet mau BAK, anak saya tinggal di atas tempat tidur. saya ngacir ke kamar mandi, kebiasaan begitu di dalam kamar mandi pasti saya siram dulu lantainya. and u know what...tiba2 ada ular sawah keguyur air dan hanyut sampai pintu kamar mandi and deket kaki saya pula. saya kaget. refleks kaki saya mundur tiga langkah dan si ular mulai sadar and mendekati saya. dalam hati saya komat kamit baca doa. Alhamdulillah si ular sawah yang ukurannya lumayan panjang itu mau keluar. tapi ketakutan saya tidak berhenti di situ. saya ingat anak saya sendirian di kamar and saya takut tuh ular ngacir ke kamar. refleks saya ikutan keluar and ngambil baygon trus saya semprotin ke ular itu tapi ularnya gak mabok, malah tambah beringas. untung si ular ngacir ke arah motor saya and saya dorong aja motor saya. keinjeklah si ular, tapi Alhamdulillah ularnya ga mati. ga lama suami datang and mbantuin saya ngusir ular dari rumah. Alhamdulillah....

Rabu, 10 Maret 2010

Nostalgia Part One

Hmmmmm jadi ingat waktu kali pertama kenal suami. Bulan Juni 2005 aku bekerja di sebuah warnet, ketika itu dapat shift malam hari, suasana tak begitu crowded hanya saja banyak users yang hilir mudik pindah bilik. Seperti biasa aku koar2. Eh datang seseorang yang kukira juga mau nge-net. Tapi herannya nih orang kok cuma berdiri saja di samping and senyum2 ngeliatin aku yang lagi sibuk teriak2 ke users yang seenaknya pindah2 bilik. Trus aku tanya dia itu siapa. Eh ternyata orang dari ISP yang mo ngecek koneksi. Namanya Heri. Waktu aku sibuk tanya ke dia mulai dari dia dulu kuliah dimana, orang mana, de-el-el, eh dia malah asyik chattingan ama temen kantornya. Gondog deh. Itulah pertemuan pertama yang bagiku nggak berkesan...malah justru nyebelin banget. Tapi ternyata bagi dia, pertemuan pertama itu berkesan, dia jatuh cinta sama aku. He3...ge-er deh. Lama2karena sering chattingan and pergi jalan2 (suerrrr baru satu kali pergi ama dia...cuma ke Bringharjo and sekalian ke rumah temenku aja), akhirnya kami dekat.

Selasa, 09 Maret 2010

Nikah

Bulan Juli-Agustus 2007 aku ama calon suamiku sibuk belanja untuk seserahan dan mahar pernikahan. Alhamdulillah bulan Novembernya bisa dilangsungkan akad nikah dan resepsi. Akhirnya bisa jadi suami istri. Sebelum nikah aku banyak baca buku-buku yang menjelaskan tentang konsep rumah tangga yang islami, tentang kewajiban & hak suami, tentang kewajiban & hak istri. Setidaknya modal awal sudah kudapatkan, yaitu pengetahuan, jadi tinggal diterapkan saja.
Pernikahanku termasuk sederhana, sama sekali tidak pake adat, konsepnya adalah islami. Tapi tradisi sungkeman tetap dimasukkan karena untuk menghormati orang tua yang telah membesarkan kami berdua. Tempat akad nikah di masjid dekat rumah yang akan ditempati kami berdua, tempat resepsi di aula dekat masjid untuk akad.
Persiapan pernikahan panitianya cuma berlima aja, terdiri dari Bapak, Ibu, Kakak, Aku dan calon suami.Bapak bertugas menentukan & menyiapkan tempat akad dan resepsi, Aku dan Ibu menentukan menu makanan & souvenir. Kakak menyiapkan undangan. Aku dan calon suami menentukan seserahan & baju.
Alhamdulillah pada hari H bisa berjalan lancar, semua tamu menyukai menu makanannya.

Lamaran

Bulan Juni 2007 adalah bulan yang bikin aku senang. Aku pengin teriak keras-keras. "Aku Dilamar !!!!!!!!!" Pasti kalian mencibir, "baru dilamar aja udah senang..." Buatku lamaran itu tanda keseriusan dari calon suamiku untuk meneruskan hubungan lebih lanjut ke jenjang yang lebih pasti, yaitu PERNIKAHAN. Ada cincin dengan mutiara yang melingkar di jari manisku. Romantissssssssss